Kebiasaan makan anak terbentuk dari berbagai faktor sejak dini. Lingkungan keluarga menjadi salah satu pengaruh terbesar, termasuk apa yang disajikan orang tua dan bagaimana mereka memberi contoh pola makan sehat. Budaya dan tradisi juga memengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi dan cara anak memandang makanan tertentu.
Selain itu, teman sebaya dan lingkungan sekolah dapat membentuk preferensi makan anak. Anak sering meniru perilaku teman-temannya, baik dalam memilih makanan sehat maupun yang kurang bergizi. Faktor emosional, seperti suasana hati saat makan, juga turut berperan dalam kebiasaan makan sehari-hari.
Dengan memahami berbagai faktor ini, orang tua dapat lebih bijak dalam membimbing anak membangun kebiasaan makan yang sehat sejak dini. Perubahan kecil dalam lingkungan dan pola asuh bisa berdampak signifikan pada pola makan anak.
